Polres Serdang Bedagai (Sergai), menggelar rekonstruksi kasus penembakan yang menewaskan seorang pelajar bernama Muhammad Alfath Arrisky (13) warga Dusun II Desa Kota Galuh, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Sergai.
Rekonstruksi yang digelar, Kamis (21/11/2024) didepan gedung Sat Reskrim Polres Sergai itu, melibatkan empat orang tersangka, yakni masing-masing berinisial EJN, MAA alias A, AP alias K, dan PMS.
Peristiwa berdarah tersebut terjadi di Jalan Lintas Medan-Tebing Tinggi, tepatnya didepan PKS PTPN IV Adolina Kelurahan Simpang Tiga Pekan, Kecamatan Perbaungan, Sergai, pada 01 September 2024 lalu sekira pukul 04.30 WIB.
Saat itu, korban bersama beberapa rekannya yang tergabung dalam genk motor Entok, berkumpul di salah satu minimarket di Simpang Kota Galuh Perbaungan. Kemudian, korban bersama reken-rekannya bergerak menuju Titi Sei Ular, berencana untuk aksi tawuran dengan kelompok genk motor dari Lubuk Pakam.
Kelompok genk motor dari Lubuk Pakam yang kalah jumlah dengan kelompok genk motor Entok, memilih kabur meninggalkan lokasi. Namun, kelompok genk motor dari Lubuk Pakam malah kabur masuk ke sebuah hotel. Melihat hal itu, korban bersama rekannya juga ikut masuk untuk mengejar kelompok lawannya.
Lantaran para pengunjung hotel pada keluar dari dalam kamar, rekan-rekan korban memutuskan keluar dari hotel dan bergabung dengan rekan lainnya di pinggir jalan, tepatnya di seberang Hotel Deli Indah.
Tiba-tiba, rekan-rekan korban melihat SM meletuskan senjata api dari depan Hotel Deli Indah Lubuk Pakam. Melihat hal itu, korban bersama rekannya pergi kearah Perbaungan, sambil mengejek-ngejek SM.
Tak senang diejek, kemudian SM menyuruh A dan PMS mengambil mobil dan mengejar korban beserta teman-temannya. Tak lama setelah kepergian A, AP, SDH dan SM mengendarai mobil Avanza warna hitam, PMS juga keluar dari lokasi hotel dengan mengendarai mobil Daihatsu Grand Max warna silver bersama EJN menuju arah Perbaungan.
SM sempat menodongkan senjata kearah teman korban dan mengurangi laju sepedamotornya serta memutar arah dan menyebrang jalan arah Pasiran. Sedangkan korban bersama beberapa rekannya tetap pergi mengarah ke Perbaungan. Saat SDH hendak menarik tangannya dari luar jendela kedalam mobil, tiba-tiba senjata api yang dipegangnya meletus dan mengenai badan korban.
Setelah terkena peluru, korban pun jatuh ke parit kebun sawit. Meski sempat dilarikan ke RS Sawit Indah Perbaungan, namun nyawa korban tidak dapat diselamatkan akibat luka tembak di bagian dada.
TINGGALKAN PESAN